Berita86INDO, Pekanbaru- Ratusan
orang dari dua kubu berbeda berunjukrasa di depan kantor komisi pemilihan umum (KPU) Riau. Saat beraksi,
aneka benda berterbangan. Dari kayu hingga botol minuman mineral beterbangan ke
arah polisi dan tentara yang berusaha mengamankan demonstrasi berujung anarki
itu.
Tembakan air dari mobil water canon petugas dan gas
air mata tak menyurutkan langkah mereka mendekati gedung KPU sebagai protes
terjadinya kecurangan perhitungan suara Pemilu.
Pasukan bertameng dan bertongkat yang sejak awal mengamankan aksi ditarik
mundur.
Tak lama kemudian, pasukan bersenjata lengkap
dikerahkan menghadang massa aksi yang kian tak terkendali. Tembakan senjata api
laras panjang dilepaskan ke udara, tapi tetap tak menggentarkan massa untuk
mengacaukan perhitungan suara.
Petugas lalu mengarahkan senjata ke massa aksi.
Muntahan peluru terdengar beberapa kali dan pendemo mulai kalang kabut. Di
jalanan, beberapa pendemo terkapar terkena tembakan.
Beberapa petugas lalu maju ke depan membawa anjing
K-9 untuk mengamankan pendemo yang roboh dan dibawa ke ambulance. Pendemo ini
diduga sebagai provokator yang membuat massa beringas.
Usai tembakan ini, satu persatu massa aksi bubar.
Petugas lalu menyisir beberapa titik untuk mencari provokator lainnya sehingga
tak muncul lagi aksi susulan yang bisa saja anarkis lagi.
Rangkaian peristiwa di atas merupakan simulasi
pengamanan Pemilu oleh Kepolisian Daerah Riau, Komando Resort
Militer Wirabima 031 Bukitbarisan, dan Pemerintah Provinsi Riau. Kegiatan ini
digelar untuk memastikan pengamanan rangkaian Pemilu mulai dari pencoblosan
hingga pleno penetapan.
"Dalam simulasi ini petugas mampu
mengantisipasi bentrok, artinya kita siap mengadapi Pemilu besok di Riau,"
ungkap Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo di halaman Kantor Gubernur
Riau yang dalam simulasi digambarkan sebagai kantor KPU, Minggu(24/3/2019).



Tidak ada komentar:
Posting Komentar