Berita86INDO - Masyarakat Banyuwangi bakal segera bisa menikmati
fasilitas pendidikan vokasional bidang khusus kopi dan cokelat. Gubernur Jawa
Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa izin ini akan segera
dikeluarkan dalam bentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
"Alhamdulillah, Ibu Gubernur sudah memastikan
mendukung pengembangan SMK khusus kopi dan cokelat di Banyuwangi. Ini semakin
menyemangati Banyuwangi agar anak-anak SMK bisa mengoptimalkan potensi kopi dan
kakao yang melimpah menjadi bisnis yang menjanjikan," ujar Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat (26/4/2019).
Pengelolaan lembaga pendidikan setingkat SMA dan
SMK memang berada di bawah Pemprov Jatim. Saat berada di Banyuwangi, Kamis
(25/4/2019), Khofifah memang menyatakan langsung memproses perizinan
pengembangan SMK kopi dan cokelat di Banyuwangi.
"Begitu tadi mendengar dari Bupati Anas soal
SMK Kopi dan SMK Cokelat, saya langsung mengirim pesan ke Kepala Dinas
Pendidikan supaya izinnya segera dikeluarkan. Lembaga pendidikan ini akan
menambah pilihan pendidikan kejuruan bagi anak-anak yang ingin spesifik
mengembangkan keterampilan di bidang kopi dan cokelat," kata Khofifah.
Khofifah juga menegaskan bahwa sekolah program
vokasi di Banyuwangi itu akan dibangun dalam bentuk BLUD. Mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri, BLUD dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa tanpa mengutamakan mencari
keuntungan. Dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Ditambahkan Khofifah, dengan menjadikan SMK sebagai
BULD maka akan bisa lebih mengoptimalkan potensi siswa.
"Kita harus menyiapkan SDM yang memiliki
talenta kuat sejak dini. Mereka harus diberikan ruang agar bisa sukses sejak
muda. Nah dengan bentuk BLUD, mereka bisa mendapatkan pendapatan sehingga bisa
ada kemandirian," kata Khofifah.
Saat ini, Pemkab Banyuwangi juga menggandeng BUMN
PT Perkebunan Nusantara XII dan sejumlah bank BUMN untuk melatih santri dan
pelajar SMK dalam program pengembangan kopi dan cokelat.
"Kopi dan kakao sebagai bahan baku cokelat
dari Banyuwangi telah banyak diekspor. Tapi kami berharap pengembangan ke depan
kian inklusif, melibatkan anak-anak muda, tidak harus terikat ke perusahaan
besar. Maka kita siapkan SDM-nya melalui SMK. Dan Bu Khofifah sangat responsif,
jadi sudah nyambung, tinggal kita percepat eksekusinya," ujarnya.
Anas yakin, dengan SMK kopi dan cokelat, bakal
lahir banyak pengusaha muda di bidang tersebut. "Pasarnya sangat luas.
Konsumsi kopi dan cokelat warga Indonesia sangat rendah, jadi pasarnya sangat
terbuka. Belum lagi pasar ekspor. Insya Allah ini dua tahun ke depan dari SMK
itu sudah bisa ikut mengangkat kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar