Berita86INDO- Sebagian
besar Tol Trans Jawa siap digunakan saat mudik
Lebaran 2019. Diskon tarif tol Trans Jawa juga rencananya masih berlaku saat
musim mudik nanti.
Adapun
pada tiga klaster Tol Trans Jawa, masih berlaku diskon 15 persen
hingga saat ini. Klaster tersebut antara lain, klaster II, masuk dari gerbang
tol Palimanan dan keluar di gerbang tol Kali Kangkung, dan sebaliknya.
Kemudian klaster III, masuk dari GT Banyumanik dan keluar di GT
Warugunung, serta sebaliknya. Dan klaster IV, masuk dari GT Kejapanan Utama dan
keluar di GT Grati, dan sebaliknya.
"Para
BUJT di Tol Trans Jawa mengusulkan diskon diperpanjang sampai ada formula
yang permanen untuk tarif Trans Jawa," ujar Corporate Communications PT
Jasa Marga Irra Susiyanti saat berbincang di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Berikut
daftar tol dan tarif Trans Jawa yang siap melayani para
pemudik:
1. Jalan
tol Pemalang (Sewaka)-Batang (Pasekaran) Rp 39.000
-
Segmen Pemalang IC-Pasekaran Rp 34.000
2.
Jalan tol Batang-Semarang (Kalikangkung) Rp 75.000
3.
Jalan tol Semarang (Banyumanik)-Solo (Kartasura) Rp 65.500
-
Segmen Salatiga-Kartasura Rp 32.500
4. Jalan
tol Ngawi (Klitik)-Kertosono Rp 88.000
5.
Jalan tol Kertosono-Mojokerto Rp 46.000
6.
Jalan tol Gempol-Pasuruan (Grati) Rp 36.000
-
Segmen Pasuruan-Grati Rp 13.500
7.
Jalan tol Porong-Gempol Rp 9.000
-
Segmen Porong-Kejapanan Rp 6.000
Ada Tol Trans Jawa, Dirut KAI
Yakin Penumpang Kereta Masih Membeludak
Walaupun
harganya tak murah, Tol Trans Jawa menyediakan banyak keuntungan bagi
masyarakat.
PT
Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yakin jumlah penumpang akan terus
meningkat setiap tahun. Meskipun Tol Trans Jawa sudah menghubungkan Merak
hingga Banyuwangi, hal itu tak mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan
kereta api.
Direktur
Utama KAI Edi Sukmoro optimistis jumlah pemudik yang akan menggunakan kereta
api pada tahun ini akan mencapai 6,4 juta penumpang.
"Jadi
meskipun tol itu sudah jadi, tampaknya jumlah penumpang kereta api tidak
terganggu. Bahkan, kami merasa bahwa itu bukan bersaing, tapi menolong. Tol
jadi ini menolong kami. Supaya masyarakat ingin mudik atau pergi ke daerah itu
ada alternatif lain," kata Edi saat berbincang
Ia berpendapat, peningkatan
jumlah penumpang ini terjadi sebagai dampak mahalnya harga tiket pesawat.
Kereta api pun jadi pilihan utama untuk bepergian jarak jauh.
Edi
menambahkan, KAI semakin meningkatkan pelayanannya. Para penumpang kereta api
pun semakin mudah membeli tiket hingga nyaman selama perjalanan.
Dia
mencontohkan, salah satu bentuk peningkatan pelayanan adalah dengan
menghadirkan coworking space di beberapa stasiun
besar, salah satunya di Stasiun Gambir, Jakarta. Ini merupakan inovasi KAI
dalam memberikan fasilitas bagi para generasi milenial.
"Jadi,
total ada sembilan lokasi. Nanti stasiun terbesar akan kita pasang coworking
space dan kala banyak peminatnya atau milenial ini banyak
kegiatan juga disiapkan WiFi di stasiun," ucap dia.
Mudik 2019 BakalLebih Lancar
Menteri
Perhubungan (Menhub), Budi Karya
Sumadi menyatakan mudik 2019 akan berjalan lebih lancar dengan
tingkat kemacetan yang diharapkan rendah.
Budi
mengungkapkan, pihaknya telah menggelar rapat internal di Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) terkait dengan persiapan mudik ini.
"Untuk
mudik, saya sudah rapat dengan eselon 1. Kita lihat mudik kali ini diharapkan
lancar, kecuali ada hal-hal tertentu. Selain soal kemacetan, kita fokus juga
soal keselamatan. Kita rapat lagi minggu depan," ujar dia di kawasan Widya
Chandra, Jakarta, Rabu (17/4/2019).
Budi
menuturkan, salah satu kebijakan yang akan diterapkan pada mudik kali ini yaitu
terkait dengan pembatasan kecepatan kendaraan. Untuk itu, Jasa Marga akan
memasang alat pemantau kecepatan.
"Kita
membatasi kecepatan, karena 70 persen ini melalui darat. Saya bicara dengan
Dirut Jasa Marga, akan pasang alat-alat pemantau kecepata. Kita juga anjuran
agar orang tidak gunakan sepeda motor, kita juga berikan solusi dengan program
mudik gratis," ungkap dia.
Dalam
mengantisipasi lonjakan kendaraan saat mudik Lebaran, lanjut
Budi, pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan
kepolisian setempat untuk mengatur lalu lintas selama mudik.
"Kita
libatkan pemda dan Polres untuk merancang kegiatan (pengaturan)," tandas
dia.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar