BeritaINDO86INDO- Kelompok masyarakat sipil yang tergabung
dalam Gerakan Tangkap Usir Warga Asing Ilegal (TUWAI) mengingatkan
agar masyarakat waspada terhadap potensi masuknya warga negara asing (WNA)
ilegal ke Indonesia.
Mereka dikhawatirkan melakukan tindakan
melanggar hukum seperti penyelundupan narkoba, prostitusi, perjudian sampai
aksi spionase.
"Kita harus mewaspadai karena bisa
saja mereka melakukan penyelundupan dan peredaran narkoba, prostitusi,
perjudian, miras, spionase, sabotase objek vital, penguasaan wilayah NKRI dan
lain-lain," sebut Koordinator Tuwai, Harry Ardian dalam pernyataan pers kepada
Tribunnews, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2019).
Tuwai sore tadi menggelar konferensi
pers dan antara lain dihadiri Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Ustadz
Bachtiar Nasir, aktivis Neno Warisman dan pengacara Mahendradatta.
Harry mengatakan, pihaknya mengajak
semua warga negara Indonesia (WNI) berpartisipasi dalam aksi bela negara
menghadapi serbuan masuknya WNA ilegal.
Dia menjelaskan, WNA ilegal termasuk
mereka yang izin visanya habis, memiliki visa wisata namun digunakan untuk
bekerja dan berusaha di Indonesia.
Dia menyebutkan, bisa juga WNA ilegal
yang kemudian ber-KTP resmi dan terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT)
namun belum jelas status WNI-nya dan hadir di TPS untuk mencoblos.
"Laporkan pada aparat yang
berwenang. Ingat, bekerja samalah dengan aparat yang berwenang dalam kegiatan
tangkap, usir, dan proses secara hukum," ujarnya.
Wakil Ketua DPR RI, Fadli
Zon menyatakan pihaknya mendukung kegiatan, terlebih saat ini menjelang
momen Pemilu dan Pilpres 2019.
Menurut Fadli Zon, gerakan ini
merupakan salah satu cara mencegah supaya orang-orang asing yang tidak memiliki
hak memilih di Pemilu dan Pilpres 2019. "Pengawasan WNA ilegal saya kira
ini tanggungjawab kita bersama," ungkap Fadli Zon.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar