Berita86INDO - Satu lagi spesies
baru ditemukan di alam. Para ilmuwan baru saja menemukan lima katak mini yang
berukuran lebih kecil dibanding kuku ibu jari
orang dewasa di Madagaskar.
Hewan
berukuran mini yang jauh
lebih kecil dibanding kuku orang
dewasa mungkin kadang diabaikan.
Namun,
prinsip itu tidak berlaku bagi para ilmuwan yang menemukan katak mini itu.
Setelah ahli melakukan pengamatan mendalam, mereka menyadari bahwa kelima katak itu
adalah spesies baru dan tiga di antaranya merupakan genus baru yang dinamai
Mini.
Katak Mini
terbesar berukuran 14 milimeter dan yang terkecil 8 milimeter, sedikit lebih
panjang dibanding beras.
Dalam laporan
yang terbit di jurnal PLOS One, para ahli menamai ketiga spesies itu dengan
nama Mini mum, Mini scule dan Mini ature.
"Nama-nama
itu kami pilih setelah kami mencocokkan dengan semua database dan sepertinya
tidak ada yang menggunakan nama itu. Dari sana, permainan kata-kata
dimulai," ujar biolog evolusi dan penulis utama studi Mark Scherz kepada
IFL Science, Kamis (28/3/2019).
Selain katak Mini,
juara bertahan katak terkecil di dunia
adalah Paedophryne amauensis dari Papua Niugini yang berukuran 7,7 milimeter.
Seperti kita ketahui, Madagaskar adalah rumah bagi 350 spesies katak.
Banyak dari katak-katak itu
berevolusi menjadi kecil untuk bertahan hidup.
"Saat katak berevolusi
memiliki tubuh kecil, mereka tampak mirip sehingga perbedaannya sering
diabaikan," ujar Scherz.
Namun, Scherz
dan timnya mencoba mengamati katak Mini dengan lebih detail dan cermat.
Dengan menggunakan pemindaian microCT, tim dapat mengidentifikasit perbedaan kecil pada tulang dan gigi. Cara ini yang akhirnya memastikan bahwa mereka adalah genus dan spesies baru.
Selain di
Madagaskar, katak-katak yang tinggal di Asia Tenggara dan Amerika
Selatan juga melakukan evolusi berulang kali untuk memiliki tubuh kecil.
"Hal ini
sangat mungkin terkait dengan fakta untuk menjelajah habitat rumit, menghindar
dari pemangsa dan memanfaatkan sumber daya yang terlalu kecil untuk
dieksploitasi katak lebih besar," imbuh Scherz.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar