Berita86INDO- Menteri Dalam Negeri
dan Hukum Singapura,
K Shanmugam menjadi target pelemparan telur oleh
seorang pemuda bernama Edmund Zhong (20) yang telah dilaporkan ke pihak
kepolisian.
Kasus
tersebut serupa kejadiannya seperti pelemparan telur yang dilakukan seorang
remaja terhadap Senator Fraser Anning dari Australia.
Pemuda ini dilaporkan setelah lewat akun Facebook Channel
NewsAsia, dia mengancam akan melakukan hal serupa di Singapura seperti
yang menimpa Fraser Anning.
"Saya bersumpah ingin melakukan itu kepada K Shanmugam," begitu tulis
Edmund.
Dalam
pernyataannya kepada polisi saat diperiksa, Edmund mengatakan tidak menyesali
komentarnya itu.
"Saya
rasa itu adalah bagian dari kebebasan berbicara dan kami memiliki hak untuk
menyuarakan pendapat semacam itu," ujarnya.
"Saya
hanya berkomentar untuk mengaitkannya dengan konteks lokal dan ada orang lain
yang memanas-manasi. Saya bahkan tak kenal dengan orang itu," tambah Edmund.
Orang yang
dimaksud Edmund adalah pria 47 tahun yang menanggapi komentarnya itu dengan
memberikan jadwal publik Menteri K Shanmugam.
Pria ini
kemudian diminta polisi membantu investigasi kemungkinan adanya pelanggaran
ancaman kekerasan lewat sarana elektronik.
Pelanggaran semacam ini melanggar KUHP Singapura dan
jika terbukti diancam hukuman penjara maksimal lima tahun, denda, atau
keduanya.
Ashwin Ganapathy dari IRB Law, kepada harian The Strait Times menilai kecil kemungkinan hukuman akan dijatuhkan kepada dua orang itu.
"Kekerasan
bukan hanya masalah mendorong atau menyarankan. Kondisinya harus lebih dari
itu. Mereka harus terbukti menghasut, mendorong, atau merangsang sebuah aksi
kekerasan," kata dia.
"Mengatakan
Anda ingin melempar telur ke K Shanmugam, tanpa melakukan atau
mengatakan hal lain, tidak melanggar apapun," tambah dia.
Sementara itu sang menteri tidak menanggapi serius masalah ini.
Dia bahkan
memperbarui status Facebook-nya pada Kamis (28/3/2019) dengan foto telur yang
digambar wajah di kulitnya.
"Saat saya diberitahu soal itu, saya hanya tertawa. Itu
hanya kata-kata berlebihan dari seorang anak muda," ujar Shanmugam lewat
akun Facebooknya.
"Saya
kemudian diberitahu latar belakang anak kitu dan dia diperiksa untuk memastkan
dia tak akan melakukan niatnya. Saya bisa memahami komentar dia, tetapi
nampaknya polisi tidak bisa," tambah dia.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar