Berita86INDO - Balai Penyelidikan dan
Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi
meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.200 meter ke hulu Kali
Gendol pada Selasa (16/4). Selain awan panas guguran, berdasarkan pengamatan
pukul 00:00-06:00 WIB juga tercatat dua kali guguran lava pijar dengan jarak
luncur 600 meter ke Kali Gendol.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, pada periode pengamatan
itu, terekam 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 60 milimeter
selama 120 detik, 8 gempa guguran dengan amplitudo 6-20 milimeter selama 20-70
detik, 1 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 4 milimeter selama 5 detik.
Sementara itu, hasil
pengamatan visual, asap kawah di gunung itu teramati berwarna putih dengan
intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak
kawah.
Seperti dilansir dari
Antara, angin di gunung itu bertiup lemah ke arah tenggara dan selatan. Suhu
udaranya 15-20.6 derajat Celsius, dengan kelembaban udara 74-97 persen, dan
tekanan udara 568.5-708.6 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG
masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk
sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan
penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga
tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung
Merapi, dan menyarankan warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol waspada
karena jarak guguran awan panas semakin jauh.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar