Berita86INDO-
Sejumlah siswi sekolah menengah atas (SMA) nekat mengeroyok
seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kalimantan Barat (Kalbar) hanya
karena komentar di Facebook.
Akibatnya,
korban dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan di bagian kepala
dan dada di Unit Radiologi Rumah Sakit Mitra Medika pada Senin (8/4/2019).
Menurut
Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar Tumbur
Manalu, pengeroyokan tersebut dilakukan sejumlah siswi pada Jumat (29/3/2019).
"Kejadian dua pekan lalu, Jumat (29/3/2019), tetapi baru dilaporkan kepada
orangtuanya Jumat (5/4/2019) dan ada pengaduan ke Polsek Pontianak Selatan.
Kemudian kami dari KPAD langsung menerima pengaduan," kata Manalu di
Kantor KPPAD, Senin (8/4/2019).
Seperti
dikutip dari Tribunnews, Manalu menjelaskan, pemicu pengeroyokan tersebut
adalah masalah asmara antara kakak sepupu korban dan salah satu pelaku
pengeroyokan.
Saat
itu korban turut berkomentar di laman Facebook kakak
sepupunya. Namun, komentarnya dianggap menyinggung salah satu pelaku.
"Permasalahan
awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan
pacar dari pelaku penganiayaan ini. Di media sosial mereka saling komentar
sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu,"
katanya.
Pelaku
diketahui nekat menjemput korban di rumahnya dan berdalih untuk diajak ngobrol.
Korban pun diajak ke Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya.
Berdasarkan
keterangan korban, di dua lokasi tersebut para pelaku melakukan tindak
kekerasan.
Sementara itu, pihak Polresta Pontianak mengaku
telah menerima laporan kasus tersebut. Rencananya, polisi akan memanggil
orangtua korban.
"Kami akan panggil orangtua korban," kata Kanit PPA Polresta Pontianak Iptu Inayatun Nurhasanah.
Selain
itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta pihak
kepolisian dan Dinas Pendidikan Pontianak untuk
menuntaskan kasus tersebut.
Kronologi penganiayaan
Polresta Pontianak, Kalimantan Barat, tengah menyelidiki
perkara pengeroyokan tersebut.
Kasat
Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli mengatakan, peristiwa
pengeroyokan terjadi di dua tempat berbeda, yakni di Jalan Sulawesi, Kecamatan PontianakKota
dan Taman Akcaya, Jalan Sutan Syahrir Pontianak,
Kalimantan Barat, pada Jumat (29/3/2019) sekira pukul 14.30 WIB.
Saat
itu, AD sepulang sekolah dijemput seorang temannya untuk pergi ke rumah saudara
sepupunya.
Tak
lama setelah sampai di rumah saudaranya, korban bersama temannya itu pergi
keluar dengan menggunakan sepeda motor.
Namun
ternyata, di tengah perjalanan korban dibuntuti pelaku dengan menggunakan dua
sepeda motor. Saat di Jalan Sulawesi, korban dicegat pelaku.
"Oleh
salah seorang pelaku, wajah korban disiram dengan air. Rambutnya ditarik dari
belakang. Lalu dia terjatuh ke aspal," kata Husni, di Mapolresta Pontianak,
Kalimantan Barat, Selasa (9/4/2019).
Korban bersama temannya itu kemudian melarikan diri menuju Taman Akcaya, yang
memang berada tak jauh dari situ," ujarnya.
Korban
kemudian dikejar lagi. Setelah dapat, korban dipiting, kemudan salah satu
pelaku menendang perutnya lagi.
Kejadian
tersebut menarik perhatian warga sekitar. Dan membuat pelaku melarikan diri.
Husni mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, jumlah pelaku diindikasikan
berjumlah tiga orang pelajar, bukan 12 seperti yang beredar luas di media
sosial.
"Kami sudah memeriksa orangtua korban. Dan hari ini memeriksa dua saksi.
Sementara terduga pelaku masih menunggu hasil keterangan yang diperoleh dari
saksi," ucapnya.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar