Berita86INDO-BATAM,Harga tiket pesawat yang masih
mahal, bersamaan dengan kebijakan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai,
membawa dampak ekonomi kepada sektor lain. Salah satunya toko oleh-oleh.
Di
Kota Batam, penurunan daya beli produk oleh-oleh sudah dirasakan sejak awal
kebijakan soal tiket dibuat. Bahkan pengusaha sudah merasakan dampaknya sebelum
kebijakan bagasi berbayar diterapkan.
Kondisi
terkini yang dialami pengusaha oleh-oleh di Batam terbilang memprihatinkan.
Penjualan yang menurun hingga 60 persen memaksa pengusaha melakukan pengurangan
tenaga kerja. Tujuannya untuk memangkas biaya operasional toko agar tetap bisa
bertahan.
“Saya
terpaksa memberhentikan dua pegawai. Memang kondisi kami sedang sepi sekali.
Tidak cukup untuk operasional saja,” kata Manajer Operasional Toko Nayadam
Syarif Hidayatullah di Batam, Rabu (3/4).
Saat
ini, Syarif dan pengusaha toko oleh-oleh di Batam hanya bisa berharap
melemahnya daya beli segera berakhir. Karena memang mereka sudah berada dalam
posisi yang mengkhawatirkan.
Jika
tidak kembali pulih hingga pertengahan tahun ini, bukan tidak mungkin akan
kembali terjadi pengurangan tenaga kerja.
Langkah-langkah
yang sudah diambil pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat memang
sedikit memberi berpengaruh. Namun demikian, belum memberikan kesan berarti
pada peningkatan yang dialami sejumlah pengusaha oleh-oleh.
“Harga tiket turun, tapi masih
tetap tinggi. Baru ada peningkatan sedikit sekali. Tapi ini sudah positif,”
ungkap Syarif.
Kondisi
yang mulai terlihat baik sejak akhir Maret lalu diharapkan terus bergerak
positif hingga menjelang puasa dan Lebaran. Mereka yang bergantung pada event,
berharap akan lebih banyak lagi acara. Meskipun tidak dalam format pariwisata.
Batam
sendiri menjadi salah satu tempat berbagai kegiatan. Termasuk agenda pemerintah
berskala nasional dengan kehadiran orang-orang dari daerah lain di Indonesia.
Kondisi ini sedikit memberi angin segar di tengah melemahnya kunjungan
wisatawan di Batam dan Kepulauan Riau (Kepri).



Tidak ada komentar:
Posting Komentar