Berita86INDO - Bullying menjadi
kasus yang patut dianggap serius.Banyak
korban bullying menjalani
sisa hidupnya dalam trauma.Beberapa
waktu lalu misalnya, kasus siswi SMP di Pontianak sempat
membuat masyarakat Indonesia resah.Banyak
orang ikut menaruh simpati kepada korban hingga mencaci para pelaku yang
merupakan pelajar SMA.
Namun,
ada pula yang lebih parah dibanding kasus di Pontianak tersebut.Bahkan
parahnya merenggut nyawa orang yang tak bersalah.Korban
merupakan seorang siswi yang dikabarkan meninggal dunia usai tubuhnya hangus
terbakar.Mirisnya
lagi, pelaku tak lain merupakan teman sekolah korban.Siswi
malang yang dikeroyok dan dibakar hidup-hidup ini bernama Nusrat Rafi (18) dari
daerah Chittagong, Tenggara Bangladesh.
Peristiwa
tragis ini berawal pada Sabtu (6/4/2019) lalu saat Nusrat mengalami kekerasan
oleh 4 orang teman sekolahnya di Sonagazi Islamia Senior Fazil Madrasa
(setingkat SMA).Tak
cukup memberikan kekerasan pada korban, keempat pelaku langsung memantik api
untuk membakar Nusrat hidup-hidup.Beruntung,
meski hampir seluruh tubuhnya hangus terbakar, ia masih dapat bertahan hidup.
Kabar
nahas yang menimpa Nusrat Rafi ini akhirnya sampai ke telinga adiknya, Mahmudul
Hasan, yang bergegas menuju tempat kejadian usai ditelepon pihak sekolah.Kaget
bukan kepalang saat sang adik melihat tubuh kakak perempuannya hangus terbakar
dan hanya menyisakan wajah Nusrat yang masih utuh.Nusrat
yang tengah kritis itu segera dibawa ke rumah sakit yakni Dhaka Medical College
Hospital.
Kondisi
Nusrat Rafi pun diungkap oleh ahli bedah di unit luka bakar rumah sakit
tersebut, yakni Partha Shankar Paul.Masih mengutip thedialystar.net, sang dokter menyebut gadis itu
terpaksa dirawat di unit intensif lantaran mengalami luka bakar parah hingga 75
persen bagian tubuhnya, kecuali wajahnya.
Namun
malang tak dapat ditolak, setelah 7 hari berjuang hidup dan mati, Nusrat
akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (13/4/2019) waktu setempat.Kepergiaannya
ini menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarganya, termasuk sang ibu, Shirin
Akter yang masih belum merelakan anaknya tewas secara tragis.
"Mereka
(pelaku) telah membunuh anak saya. Sekarang kami menuntut keadilan," ujar
sang ibu seperti dilansir laman (13/4/2019).Tuntutan
yang sama juga dilayangkan sang adik, Hasan yang menyebut apa yang menimpa
kakaknya bukanlah kasus perundungan biasa, tetapi sudah termasuk pembunuhan.Tak
tanggung-tanggung, ia sampai meminta keadilan kepada perdana menteri Bangladesh
saat ini, Sheikh Hasina.
"Ini
bukan bullying (perundungan) tapi pembunuhan tingkat keji," ujar Hasan
yang juga dilansir .
Ayah
Nusrat tak bisa menahan kesedihan kehilangan anaknya
Kasus
ini kini mendapatkan penanganan serius dari kepolisian Bangladesh dan dianggap
sebagai aksus pembunuhan berencana.Pasalnya,
para pelaku diketahui menggunakan penutup wajah serta sarung tangan saat
melancarkan aksinya.
Lebih
lanjut, pihak kepolisian dikabarkan telah menahan keempat pelaku serta tiga
orang guru.Kepala
sekolah pun ikut ditangkap karena dianggap teledor mengawasi murid-muridnya.Sedangkan
jenazah Nusrat sudah dikebumikan pada Kamis (13/4/2019) pekan ini dengan
dihadiri oleh ribuan pelayat.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar