Berita86INDO- Limbah PTPN V Lubuk Dalam Kabupaten Siak diduga
mencemari sungai Gasib, Desa Pangkal Pisang. Akibatnya, ribuan ikan mati dan
warga tak dapat mengkonsumsi air sungai yang biasanya menjadi sumber warga.
Hal itu dikatakan tokoh masyarakat Desa Pangkal
Pisang, Hendro Santrioko Kamis (11/4). Menurutnya, limbah PTPN V Lubuk Dalam
itu sangat merusak sungai.
"Kami tidak bisa lagi mengambil air Sungai
Gasib untuk dikonsumsi dan mandi hingga beberapa bulan ke depan. Dan kalau ini
terus terjadi, maka selamanya kami kehilangan sumber air yang bersih,"
ujar Hendro, yang juga mantan kepala desa tersebut .Hendro menuturkan, selama ini masyarakat
menggunakan air sungai Gasib untuk kebutuhan sehari-hari. Warga juga sudah
mengadukan kejadian itu ke Pemkab Siak.
"Kalau kami paksakan air limbah PTPN V itu
untuk mandi dan dikonsumsi, bisa jadi penyakit," ketusnya.Hendro menyebutkan, Pemkab Siak juga telah berulang
kali ke lokasi mengambil sample dan menegur PTPN V soal limbah tersebut.
"Entah sudah berapa kali lah, dulu waktu saya
masih kepala desa, sering juga limbah mereka mencemari sungai kami. Sudah
laporkan ke Pemerintah Siak, dan sudah diambil sample limbahnya, tapi hasilnya
kami tidak tahu," ucap Hendro.Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup (P2KLH) Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Siak, Ardayani
mengatakan, limbah itu jatuh ke aliran sungai lantaran kolam penampungan PTPN V
tak sanggup menampung.
"Kolam penampungan limbah PTPN V yang air
limbahnya melimpah, jadi limbah itu jatuh dan masuk ke aliran sungai,"
katanya.Menurut Ardayani, ada kesalahan komunikasi antara
petugas PTPN V yang menjaga kolam dengan karyawan pabrik kelapa sawit perusahaan
itu. Mereka tidak saling komunikasi saat limbah dialirkan ke kolam penanpungan.
Petugas yang menjaga kolam tidak mengecek bahwa air limbah sudah melimpah,
sedangkan yang di pabrik terus mengaliri limbah ke kolam penampungan.
"Ya melimpah dan di situ ada sungai,"
kata dia.Pemkab Siak sudah meminta PTPN V untuk memindahkan
kolam limbah itu agar dibuat jauh dari aliran sungai. Namun pihak perusahaan
terkesan acuh.
"Iya kejadian ini sudah beberapa kali, bukan
sekali ini saja. Pimpinan perusahaan mereka selalu berganti, jadi tidak tahu
persoalan perusahaan mereka dengan masyarakat itu seperti apa," ujarnya.Humas PTPN V Lubuk Dalam, Pedoman Ginting saat
dihubungi belum merespon. Pesan yang dikirim juga belum berbalas



Tidak ada komentar:
Posting Komentar