Berita86INDO -
Kepolisian Spanyol dikabarkan telah menahan seorang pria yang dituduh telah
membantu istrinya yang sakit parah untuk bunuh diri. Angel Fernandez ditangkap
di Madrid pada kamis (4/4/2019) lalu, namun kemudian dibebaskan oleh hakim
sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Demikian disampaikan juru
bicara kepolisian yang dikutip AFP. "Dia berkata bahwa istrinya sakit
parah dan dia telah memberinya obat yang memicu kepada kematian istrinya agar
dia tidak lagi menderita," ujar juru bicara tersebut, Jumat (5/4/2019).
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan stasiun televisi La Sexta pada tahun
lalu, Fernandez mengatakan, istrinya yang telah berusia 60-an, telah berjuang
melawan penyakit multiple sclerosis yang dideritanya selama 30 tahun. Dia
mengatakan bahwa istrinya menderita dan sudah sangat lelah sehingga ingin mati
"dengan bermartabat".
Multiple sclerosis merupakan
penyakit autoimun yang langka dan melumpuhkan yang merusak sistem saraf pusat.
Penyakit Ini dapat menyebabkan kelelahan, rasa sakit, kehilangan penglihatan,
hingga gangguan koordinasi dan kemampuan motorik. "Idealnya memang hal itu
dilakukan oleh seorang profesional yang berizin (untuk membantunya mati),
tetapi karena itu tidak mungkin, ketika dia meminta, saya hanya bisa
melakukannya," kata Fernandez. Kabar penangkapan Fernandez kembali membuka
perdebatan tentang eutanasia di Spanyol, dengan kasus ini telah banyak
diberitakan media dan memicu beragam opini di media sosial. Perdana Menteri
Pedro Sanchez sebelumnya telah berjanji akan menjadikan Spanyol sebagai negara
keempat di Eropa yang melegalkan eutanasia, setelah Belgia, Luksemburg, dan
Belanda. Namun langkah tersebut masih mendapat tentangan keras dari oposisi
utama, Partai Populer (PP), yang konservatif. "Kami ingin orang-orang
tidak menderita melebihi apa yang bisa mereka tentukan dengan bebas,"
tulis Wakil Perdana Menteri Carmen Calvo, di akun Twitter miliknya,Jumat (5/4/2019).
Rancangan undang-undang pelegalan eutanasia telah diajukan oleh
kelompok sosialis pada Juni tahun lalu dan mendapat dukungan dari partai sayap
kiri, Podemos. Namun oposisi PP dan Partai Ciudadanos memilih memblokirnya
dalam sebuah komite parlemen pada bulan Oktober. Sekjen Partai
Ciudadanos, Jose Manuel Villegas mengatakan, partainya pada dasarnya akan
mendukung, tetapi memilih agar rancangan undang-undang lain yang diusulkannya,
mengenai perawatan paliatif yang meringankan untuk disetujui terlebih dahulu.
"Apa yang disoroti dalam kasus ini adalah bahwa kita memerlukan peraturan
ini," ujarnya dalam sebuah konferensi pers, menyusul penangkapan
Fernandez. Sementara partai oposisi, PP, menolak berkomentar namun mengatakan,
tahun lalu peraturan yang memungkinkan eutanasia tidak diperlukan di Spanyol.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas warga Spanyol
mendukung aturan eutanasia untuk pasien sakit parah yang tidak terganggu secara
mental.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar