Berita86INDO - Zul (50)
mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari cerobong asap setinggi 40 meter
di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (10/4/2019).
Zul sudah
memanjat cerobong asap tersebut sejak sejak sore.
Dia diduga
sedang depresi sehingga nekat melakukan aksinya itu.
Kapolsek Cakung Kompol Imam Irawan menuturkan, pria itu terjun sekira pukul
20.10 WIB.
Zul mengaku
berasal dari Kota Pagaralam, Sumatera Selatan itu melompat saat personel Suku
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Timur berusaha
membujuknya turun.
"Saat
petugas damkar melaksanakan evakuasi, orang tersebut langsung melompat. Dari
sore sudah dibujuk untuk turun tapi enggak mau turun juga," kata Imam di
Cakung, Jakarta Timur, Kamis (11/4/2019).
Pria yang
diperkirakan berumur sekira 50 tahun itu sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum
Pusat Persahabatan.
Namun karena luka di bagian kepala dan dada yang dialami parah,
dia tak tertolong.
Sekira pukul
20.55 WIB, pria yang membawa secarik kertas berisi tuntutannya agar dapat
bertemu Presiden Joko
Widodo itu, dinyatakan meninggal oleh dokter.
"Korban dinyatakan telah meninggal dunia akibat pendarahan di kepala dan
memar di bagian dada. Jenazahnya dibawa ke RS Polri untuk divisum,"
ujarnya.
Iwan meminta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau mengenal korban, segera melapor ke Polsek Cakung atau langsung mendatangi RS Polri.
Saat kejadian, korban memakai celana panjang warna cokelat,
kemeja lengan pendek warna hijau, tanpa membawa identitas miliknya.
"Alamat
tidak jelas dan sebelum meninggal terjun bunuh diri mengaku dari Pagaralam,
Palembang. Korban diduga stres," tuturnya.
Zul mengaku merasa diperlakukan tak adil di daerah asalnya.
Novi, petugas
Damkar menceritakan, Zul yang berasal dari Sumatra Selatan, sengaja datang ke
Jakarta untuk menuntut keadilan.
"Menurut
pengakuannya, dia dituduh melakukan penipuan melalui email yang mengatasnamakan
dirinya. Padahal, dia enggak punya e-mail segala macam. Lalu dipolisikan,"
jelas Novi, di lokasi.
Ia pun meminta
agar bisa dipertemukan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Presiden Joko Widodo (Jokowi),
untuk menceritakan keluh kesahnya sekaligus menuntut keadilan.
"Dia
lalu datang ke Jakarta menuntut pembelaan bahwa dirinya tidak bersalah. Dia mau
ketemu Pak Kapolri dan Pak Presiden Jokowi," jelasnya.
Novi yang
melakukan proses negosiasi di atas cerobong asap setinggi 40 meter itu
mengatakan, Zul baru bersedia turun apabila pihak Suku Dinas Penanggulangan,
Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur bisa menjamin dirinya dipertemukan
kepada Kapolri dan Presiden.
"Pas negosiasi di atas, dia bilang bersedia turun asalkan dijamin, dia mau
ambil barang buktinya di rumahnya (Sumsel), yang menunjukkan kalau dia tak
bersalah," papar Novi.
"Lalu balik lagi ke sini (Jakarta) ketemu Kapolri biar dibebaskan dari tuntutannya. Dia katanya di tempatnya di kejar-kejar sama polisi," ungkap Novi.
Lebih jauh
lagi, Novi menjelaskan bahwa pria tersebut secara acak memilih gedung tinggi
di Kawasan Industri Pulogadung, untuk bisa menyuarakan
masalahnya.
Zul memanjat cerobong asap pada
pukul 16.00 WIB di Kawasan Industri Pulogadung. Ia baru turun
setelah tim damkar berhasil membujuknya sekira pukul 19.30 WIB.
Saat mencoba membujuknya turun, sebagai antisipasi, petugas menyiapkan
trampolin tepat di titik pria tersebut hendak terjun.
Kasiops Suku
Dinas Penanggulangan, Kebakaran, dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman
mengatakan, pihaknya menerima kabar adanya seseorang
yang memanjat cerobong asap itu pada sore tadi.
"Kami
menerima informasi pada pukul 16.15 WIB. Menurut informasi, dia naik pukul
16.00 WIB. Langsung kami luncurkan satu tim beranggotakan 6 personel,"
ucap Gatot saat dikonfirmasi, Rabu (10/4/2019).
Pria tersebut
diduga mengalami depresi sehingga nekat ingin melakukan bunuh diri.
Dari amatan
petugas di lapangan, pria tersebut terlihat memegang selembar kertas berisi
tuntutannya.
"Diduga
depresi. Kami belum dapat informasi lebih detail terkait tulisan pada kertas
yang dipegangnya. Sepertinya itu semacam tuntutannya dia," ucapnya.
Hingga kini,
pria itu masih berada di atas cerobong asap. Petugas masih mencoba untuk
membujuknya turun. Namun sebagai antisipasi, petugas mempersiapkan trampolin
tepat di titik pria tersebut hendak terjun.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar