Berita86INDO
- Seorang remaja berusia 16 tahun asal India nekat
mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, setelah dilarang oleh kedua
orangtuanya bermain PUBG.
Dikutip
dari sebuah laporan , Sabtu (6/4/2019), korban diketahui bernama Kallakuri
Sambashiva. Ia tinggal di Malkajgiri, India.
Remaja
tersebut mendapat peringatan keras dari kedua orangtuanya agar tak menghabiskan
banyak waktu bermain PUBG.
Karena
kesal sang anak tak mau diatur, kedua orangtuanya pun melarang Sambashiva untuk
bermain gim tersebut.
"Kallakuri
biasa bermain PUBG di ponsel dan istri saya, Umadevi
melarangnya bermain pada Senin malam," ujar Bharath Raj, ayah dari korban.
"Dilarang
ibunya, putra saya marah dan gantung diri di kamarnya," tambah Bharat Raj.
Setelah
mengetahui sang anak sudah tergantung, Raj pun langsung melaporkan kejadian
tersebut ke polisi.
Setelah
melakukan penyelidikan, polisi lantas membenarkan pnyebab tewasnya
Kallakuri.
"Orangtuanya
sudah beberapa kali memperingatkan dia. Suatu malam, ibunya memperingatkan agar
anak ini mempersiapkan diri untuk ujian bahasa Inggris keesokan harinya,"
kata Reddy, polisi di wilayah tersebut.
"Setelah
dilarang main PUBG, dia masuk kamar dan tak keluar lagi. Akhirnya
mereka mendobrak pintu dan menemukan anak ini gantung diri dengan menggunakan
handuk," lanjutnya.
Pelarangan Gim PUBG
Banner
Infografis Pro-Kontra Bahaya PUBG Mobile. (Liputan6.com/Triyasni)
Pascatragedi
yang melanda dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, sejumlah pihak
mengaitkan senjata yang digunakan oleh pelaku seperti dalam
gim PlayerUnknown's Battlegrounds atau PUBG.
Gim
dengan genre battle royale --atau dengan kata lain perang
habis-habisan antar-kombatan hingga menyisakan satu pemenang -- kemudian
menjadi perbincangan hangat di banyak negara, termasuk Indonesia, Malaysia dan
India.
Ketiga
negara itu berencana melarang PUBG setelah pemerintah setempat menilai bahwa
gim ini berbahaya dan memberikan dampak buruk bagi generasi muda bangsa.
Wacana
tersebut pun menuai kontroversi dari warga masing-masing negara, termasuk para
pemain dan penggemar PUBG, serta pihak pemerintah sendiri. Sebab menurut
mereka, gim ini tak ada kaitannya dengan sejumlah aksi penembakan yang
akhir-akhir ini terjadi di banyak negara.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar