Berita86INDO- Banjir melanda
sebanyak 3 Desa dan Kelurahan di wilayah Kecamatan Cepu, Blora, pada Kamis
(28/3/19) malam. Imbasnya, ratusan rumah dan sejumlah fasilitas umum termasuk
jalan raya setempat terendam air.
Anggota tim respon cepat Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Blora, Agung Tri, menjelaskan berdasarkan data laporan, total ada sebanyak 387 rumah warga yang kebanjiran. Diantaranya berada di Kelurahan Cepu, Kelurahan Balun, dan Desa Mulyorejo Kecamatan Cepu, Blora.
"Sore hari telah terjadi hujan lebat di wilayah kecamatan Cepu dengan durasi lama, menyebabkan banjir luapan dari sungai yang melewati pemukiman mengakibatkan banjir luapan," papar Agung saat dihubungi melalui sambungan telepon kepada detikcom.
Anggota tim respon cepat Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Blora, Agung Tri, menjelaskan berdasarkan data laporan, total ada sebanyak 387 rumah warga yang kebanjiran. Diantaranya berada di Kelurahan Cepu, Kelurahan Balun, dan Desa Mulyorejo Kecamatan Cepu, Blora.
"Sore hari telah terjadi hujan lebat di wilayah kecamatan Cepu dengan durasi lama, menyebabkan banjir luapan dari sungai yang melewati pemukiman mengakibatkan banjir luapan," papar Agung saat dihubungi melalui sambungan telepon kepada detikcom.
Ia menjelaskan, rata-rata ketinggian air variatif,
mulai dari setinggi 30 sentimeter, bahkan ada yang sampai 125 sentimeter. Yang
paling parah terjadi di Dukuh Balun Swadaya Kelurahan Balun. Ketinggian air
mencapai 125 sentimeter yang merendam sebanyak 40 rumah.
"Sedangkan jumlah wilayah yang paling banyak unit rumah terendam yakni Kelurahan Cepu di Kampung Ngareng ada sebanyak 70 rumah. Juga di Dukuh Balun Ledokan, Kelurahan Balun, ada 70 rumah dengan ketinggian air sekitar 30 sampai 70 sentimeter," jelasnya.
"Sedangkan jumlah wilayah yang paling banyak unit rumah terendam yakni Kelurahan Cepu di Kampung Ngareng ada sebanyak 70 rumah. Juga di Dukuh Balun Ledokan, Kelurahan Balun, ada 70 rumah dengan ketinggian air sekitar 30 sampai 70 sentimeter," jelasnya.
Hingga saat ini, kondisi ketinggian air cenderung mengalami penurunan.
Pihak BPBD yang dibantu oleh jajaran Forkopimcam dan sejumlah relawan lainnya
telah selesai melakukan assesment dan sempat mengevakuasi warga yang menjadi
korban banjir.
"Tim TRC BPBD BLORA melaksanakan asesment dan pendataan serta mengevakuasi warga yang terdampak banjir luapan sungai," pungkasnya.
Salah seorang warga Cepu, Ali Mustofa, mengatakan hujan deras mulai turun sejak sore hari hingga menjelang petang. Mengakibatkan debit air sungai Bengawan Solo yang melintasi kecamatan Cepu menjadi meluap.
Disebutkannya, air mulai menggenangi jalan hingga pemukiman warga mulai pukul 16.30 WIB. Di beberapa titik, disebutnya aliran air cukup deras. Rata-rata ketinggian air mencapai lutut kaki bahkan paha orang dewasa.
"Air dari kai belakang pemukiman warga, jalan RSU mengalir deras hingga ke jalan Ronggolawe dan masuk di pemukiman Balun Kesehatan," terangnya.
"Tim TRC BPBD BLORA melaksanakan asesment dan pendataan serta mengevakuasi warga yang terdampak banjir luapan sungai," pungkasnya.
Salah seorang warga Cepu, Ali Mustofa, mengatakan hujan deras mulai turun sejak sore hari hingga menjelang petang. Mengakibatkan debit air sungai Bengawan Solo yang melintasi kecamatan Cepu menjadi meluap.
Disebutkannya, air mulai menggenangi jalan hingga pemukiman warga mulai pukul 16.30 WIB. Di beberapa titik, disebutnya aliran air cukup deras. Rata-rata ketinggian air mencapai lutut kaki bahkan paha orang dewasa.
"Air dari kai belakang pemukiman warga, jalan RSU mengalir deras hingga ke jalan Ronggolawe dan masuk di pemukiman Balun Kesehatan," terangnya.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar