Berita86INDO- Seekor bayi orangutan diselundupkan WNA asal Rusia bernama Zhestkov Andrei. Andrei tertangkap di Terminal International Bandara I Gusti Ngurah Rai saat akan membawa orangutan itu ke negaranya.
Merasa Tidak Adil, OC Kaligis Kembali Ajukan PK ke Mahkamah Agung
Menpar Arief Yahya Hadiri Demo Day WSA Batch II/2019
Program Menarik Ditebar Citilink di Banyuwangi Cultural Week 2019
"Anak orangutan ini akan dijual lagi di negaranya. Dan dari pengakuan pelaku ini mendapat anak orangutan tersebut dari Jawa dan kami masih melakukan penyelidikan," ucap Kapolresta Kombes Pol Ruddi Setiawan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (25/3) sore.
Kronologisnya, petugas Avsec bandara menangkap Andrei pada Jumat (22/3) sekitar pukul 23.00 WITA. Saat memasuki proses pengecekan di mesin Pre Screening X-Ray, terdapat orangutan berada di dalam keranjang rotan yang dikemas dengan boks. Tak hanya orangutan, Andrei kedapatan membawa satwa-satwa lain seperti tokek hingga bunglon.
"Bayi orangutan dimasukkan di dalam boks dan dibius, sehingga dia tertidur dan akan dibawa ke Rusia. Barang yang kita dapatkan membawa satu ekor orangutan, 2 ekor tokek dan 4 ekor bunglon dan dikemas dengan keranjang kotak yang terbuat dari rotan," ujarnya.
Ruddi mengatakan pelaku mengaku baru satu kali melakukan aksi penyelundupan. Polisi masih menyelidiki kapan Andrei pertama kali tiba di Bali.
"Informasi masih simpang-siur ada yang bilang dua hari atau tiga hari. Namun, saat dibawa dari Jawa ke Bali, pelaku ini membiusnya dan bius itu bisa bertahan 10 jam," ungkap dia.
Orangutan berjenis jantan ini diperkirakan umur 2 tahun. Pelaku diduga memberi obat jenis CTM yang menyebabkan orangutan tersebut tidur selama di boks. Orangutan itu, kata Ruddi, dibeli oleh pelaku seharga 3000 USD atau Rp 42 juta rupiah.
"Saat ini, kami titipkan kepada BKSDA. Kita masih melakukan penyelidikan. Siapa penjual kepada warga asing dan kalau tertangkap pasti kami proses," tegas Ruddi.
Di lokasi sama, Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bali Budi Kurniawan menuturkan, kondisi bayi orangutan sehat dan baik.
"Jadi anak orangutan ini dalam kondisi baik dan sehat. Pasca kami menerima informasi dan kami melakukan langkah penanganan terhadap pengaman barang buktinya," ungkapnya.
Budi juga menjelaskan, pihaknya akan melakukan tes DNA kepada orangutan tersebut dalam waktu dekat. Sebab, belum diketahui asal dari orangutan tersebut.
"Karena di Indonesia ada dua spesies di dua pulau, di Sumatera atau Kalimantan. Kami akan pastikan itu. Kami juga akan menyiapkan alternatif-alternatif untuk pemulangan," terang Budi.
Saat ini, pihaknya masih melakukan repatriasi dan pemulihan sebelum mengembalikan orangutan malang itu ke habitat aslinya.
"Kalau lama pemulihan bisa satu bulan. Saat ini, kita titipkan di Taman Safari (Gianyar). Karena ada fasilitas dan aman dan di situ juga ada anak orangutan agar ada temannya sehingga tidak stres," ujarnya.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar