Banyaknya Korban Kena Sambar Petir - BERITA86INDO

Hot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 06 April 2019

Banyaknya Korban Kena Sambar Petir


Berita86INDO- BALI,Dua orang tewas dan delapan lainnya mengalami luka-luka saat petir menyambar gubuk yang ditempati 10 pekerja yang sedang makan siang.
Dua korban meninggal dunia ialah Ni Luh Niarti (50) dan Ni Luh Mi (41),  warga Banjar Wali, Yehembang, Kecamatan Mendoyo.
 Peristiwa terjadi di areal persawahan subak Tibu Beleng, Banjar Tembles Desa Penyaringan, Mendoyo, Jembrana, Bali, Jumat (5/4/2019).
Perbekel Desa Penyaringan, I Made Dresta menyatakan, sambaran petir terjadi Jumat (5/4/2019) sekira pukul 12.30 Wita.
"Dua korban sudah dibawa ke rumah duka dengan ambulans,” ujarnya.
Dresta menyebutkan, delapan korban  lainnya yaitu Sayu Nami (55) dan Ni Nengah Ariani (45), warga Banjar Wali, Yehembang, Kecamatan Mendoyo. 
Ni Nyoman Kormu (50), warga Banjar Bale Agung, Yehembang, Saye Kade Sunarti (50) warga Banjar Wali, Yehembang, Kecamatan Mendoyo.
Ni Wayan Sumarni (47) dan Ni Luh Darma Wati (40) warga Banjar Kaleran, Yehembang,  Ni Ketut Dian Raini Purnami (53) warga Banjar Wali, Yehembang  dan Ni Nyoman Rudi (45), warga Banjar Kaleran Yehembang.
 "Sepuluh (orang)  kena sambar petir. Ada dua meninggal, terus ada delapan selamat. Mereka itu sedang istirahat setelah meburuh (kerja) di persawahan Tembles," ungkapnya.


Dijelaskannya,  pada Jumat (6/4/2019) sekira pukul 08.00 Wita Kelompok Manyi memanen padi  yang melibatkan warga Banjar Wali dan banjar lainnya dari Desa Yehembang yang berjumlah 12 orang.
Mereka memotong padi milik Dewa Kade Jember  yang siap panen. 
"Karena sudah waktu makan siang makanya mereka istirahat di gubuk," jelasnya.
Dalam kondisi hujan, kata Dresta, sepuluh pekerja yang sedang makan siang di gubuk itu disambar petir.
Dua rekan mereka yang selamat beristirahat di lokasi terpisah kurang lebih 300 meter. 
"Jadi dua orang temannya itu berlari meminta pertolongan ke warga sekitar lokasi sawah. Akhirnya kami terjunkan Binmas juga," paparnya.
Menurut Dresta, beberapa korban menjalani perawatan di puskesmas di kawasan Penyaringan dan yang lain dirujuk  ke RSU Negara.
Diah Terlempar
Satu di antara korban sambaran petir yang selamat ialah Ni Ketut Diah Raini Purnami (48), warga Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo.
 Diah mengaku dia dan sembilan pekerja lainnya terlempar ketika gubuk disambar petir.


"Kami terlempar semua. Terus telinga ini dengung keras dan kaki rasanya panas sekali," ujarnya di Puskesmas Mendoyo, kemarin.
Seluruh badannya ditenggelamkan ke dalam air yang menggenangi sawah karena takut terkena sambaran petir lagi.
Setelah itu, betapa kagetnya Diah ketika melihat sembilan temannya terkapar dalam kondisi luka bakar.
Bahkan tubuh kedua temannya terlihat hangus dan seorang lainnya mengeluarkan darah segar dari telinga.
Diah masih terguncang dan trauma.
"Saya shock melihat teman pingsan. Tapi ya syukur masih selamat," demikian Diah.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot