Berita86INDO - Mencuatnya seruan Rabu
putih atau subuh putih di hari pencoblosan pada Rabu (17/4) besok di wilayah
Kabupaten Tangerang, mendapat penolakan warga.
Penolak itu disampaikan dalam bentuk spanduk, yang terpasang di
pagar halaman masjid Al-Amjad, Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten
Tangerang.
Spanduk penolakan dengan
background bewarna kuning seukuran 3x1 meter itu bertuliskan, "KAMI WARGA
TIGARAKSA MENOLAK DAPUR UMUM DI MASJID DAN DEKAT TPS".
Belum diketahui pasti,
warga atau pihak mana yang melakukan pemasangan spanduk penolakan tersebut.
Terpisah, Sekretaris Dewan
Kemakmuran Masjid Agung Al-Amjad, Didin mengungkapkan, bahwa pihak pengurus
masjid tidak mengetahui sama sekali terkait dengan pemasangan spanduk tersebut.
"Kami juga tidak tahu
siapa yang memasang, karena pemasangan itu ada di area luar masjid jadi, tidak
ada izin yang masuk kepada kami selaku DKM. Saya duga, spanduk itu juga baru
saja dipasang, karena pada pukul 08.00 pagi tadi, spanduk itu tidak ada,"
ucap ustaz Didin, Selasa (16/4) di Masjid.
Dia juga mengaku belum
pernah mendapat permohonan dari pihak luar, terkait izin mendirikan dapur umum
maupun kegiatan subuh putih tersebut.
"Kalau informasi soal
mendirikan dapur umum sampai saat ini belum ada, tentunya, tidak diizinkan
karena masjid ini adalah sarana untuk beribadah. Jadi jelas dilarang
menggunakan masjid untuk hal-hal yang dapat menimbulkan konflik. Apalagi itu,
berkaitan dengan waktu pencoblosan pada esok hari," ungkap dia.
Ditegaskan dia, sekalipun
ada acara yang menggunakan masjid Al Amjad sebagai tempat kegiatan acara
seperti, pernikahan, pihak masjid selalu menyarankan membawa makanan dari luar,
tidak ada dapur umum.
Sebelumnya, spanduk
tersebut juga terpasang pada area luar Masjid Iswatul Hasanah, Tigaraksa.
Namun, spanduk tersebut sudah tidak terpasang di area setempat.
Sebelumnya, Kepolisian
Resort kota Tangerang, akan meningkatkan pengawasan dengan menggelar patroli
pada kegiatan Rabu Putih atau Subuh Putih.
Kegiatan tersebut,
berdasarkan informasi kepolisian, merupakan pengajian dan kegiatan mendirikan
dapur umum untuk memasak dalam memeriahkan Pemilihan Umum 2019 yang akan
dilakukan pada satu hari jelang pencoblosan pada (17/4) mendatang. Kegiatan
tersebut pun dikhawatirkan menimbulkan konflik di masyarakat.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar