Berita86INDO-BLITAR
-,Sebuah koper berisi mayat seorang laki-laki menggemparkan
Blitar, Jawa Timur.
Mayat
dalam kondisi telanjang tersebut ditemukan di pinggir sungai lahar, bawah
jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar,
Rabu (3/4).
Jenazah
korban diduga tak berkepala dan bertubuh kecil. "Polisi sempat membuka
koper, kondisi mayatnya telanjang, jenis kelaminnya laki-laki," kata
Kepala Desa Karanggondang, Edy Sucipto. Ia mengatakan saat ditemukan posisi
mayat meringkuk ke kiri.
"Hanya
ada koper di lokasi, tidak ada barang lainnya. Melihat kondisinya, tubuhnya
(korban) kecil," ujar Edy.
Kasat
Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan begitu mendapat
informasi mengenai temuan itu polisi langsung meluncur ke lokasi.
Polisi kemudian mengevakuasi
jenazah korban ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
Menurutnya,
polisi belum membuka secara utuh koper berisi mayat itu. Polisi hanya membuka
sebagian koper untuk memastikan isinya.
"Isinya
benar mayat manusia berkelamin laki-laki. Mayatnya langsung kami bawa ke rumah
sakit. Kami belum tahu apakah ada luka atau tidak di tubuhnya," kata Heri.
Saat
ditemukan, koper berwarna hitam itu tergeletak di pinggir sungai, bawah
jembatan Desa Karanggondang. Jembatan berada di jalur utama Blitar-Kediri.
Orang yang kali pertama menemukan koper itu adalah Imam. Saat itu, Imam sedang mencari rumput di pinggir sungai. Setelah didekati dan dibuka, koper itu berisi mayat manusia.
"Saya
cek ke lokasi ternyata benar, lalu saya lapor ke polisi," kata Edy
Sucipto. Ia mengatakan saat datang ke lokasi hanya bersama empat orang.
Edy
dan warga lain tidak berani membuka koper. Namun mereka yakin koper yang
tergeletak di pinggir sungai berisi mayat manusia.
"Ada bagian kaki yang terlihat dari luar. Kami tidak berani membuka
sebelum polisi datang," ujar Edy.
Penemuan
mayat manusia di dalam koper itu membuat warga di sekitat lokasi penasaran.
Mereka berkerumun di bibir sungai untuk menyaksikan proses evakuasi.
AKP
Heri Sugiono mengatakan polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
"Proses identifikasi dan otopsi akan dilakukan tim Labfor Mabes Polri
Cabang Surabaya," kata AKP Heri.
Petugas
kebersihan kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Saksono Buntaran mengatakan sempat
diminta tolong mengangkat koper dari ambulans ke kamar jenazah.
Sesampai
di kamar jenazah, mayat dikeluarkan dari koper. Dia sempat menyaksikan bagian
tubuh mayat itu. Menurutnya, kondisi mayat masih segar.
Ia
memperkirakan mayat itu seorang laki-laki muda. Tubuhnya kecil dan berkulit
kuning. "Posisi tubuhnya meringkuk, lalu ditarik untuk diluruskan. Tapi
saya tidak melihat kepalanya," katanya.
Dia juga sempat melihat siku lengan kanan mayat itu terluka. Menurutnya, luka
di siku lengan kanan mayat itu mirip seperti terkena bacokan. "Lukanya
menganga seperti bekas sayatan," ujarnya.
Saat di lokasi penemuan, beberapa warga juga mengaku tidak melihat bagian kepala di dalam koper itu. Edy Sucipto juga mengatakan tidak melihat kepala mayat itu.
"Posisi
tubuhnya meringkuk, saya melihat sebagian tubuhnya. Tapi saya tidak melihat
kepalanya," ujarnya.
Mayat perempuan
Dari Mojokerto, Jawa Timur dilaporkan sesosok mayat tanpa busana ditemukan di
Dam Sipon, Sungai Brantas, Desa Pageruyung, Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Mayat
yang sudah dalam kondisi membusuk itu mengapung posisi tengkurap di celah dam.
Kanit
Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Mojokerto Kota Aiptu Eko
Purwanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga terkait penemuan
mayat di Dam Sipon pukul 07.00 WIB, Rabu.
"Setelah
mendapatkan informasi, tim identifikasi bersama anggota Reskrim, Basarnas, PMI
dan sejumlah relawan bergerak ke TKP," katanya. Dia mengungkapkan, dugaan
sementara mayat tersebut berkelamin perempuan karena berambut panjang.
"Selain
berambut panjang, juga dilihat dari bentuk tubuhnya," ungkapnya.
Evakuasi
dilakukan menggunakan tongkat kayu dan tali tampar sebab perahu karet Basarnas
tak mampu mendekati lokasi mayat lantaran arus Sungai Brantas cukup deras.
"Mayat perempuan tersebut kami evakuasi ke RSU dr Wahidin Sudirohusodo
Kota Mojokerto untuk dilakukan identifikasi," pungkas Eko.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar