Berita86INDO
- Pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Malang,
Jawa Timur mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat tragis. Keduanya bunuh
diri diduga secara bersamaan dengan cara gantung diri di dalam rumah
tinggalnya.BERITA TERKAIT
Pasangan Supriadi (52) dan Sri Saptining Dyah
Yuliasih (52) merupakan Desa Tulus Besar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Jasad kedua korban ditemukan sudah menggantung dengan seutas tali oleh para
saksi sekitar pukul 10.30 WIB.Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djuariyah
mengatakan, salah satu saksi masuk ke rumah berniat mengantarkan cucu korban
yang baru pulang sekolah. Tetapi diketuk-ketuk, korban tidak juga keluar dari
rumah.
"Saksi bermaksud mengantar cucu korban setelah
pulang sekolah dengan mengetuk pintu rumah. Namun tidak ada respon dan
selanjutnya saksi masuk rumah sambil memanggil-mangil korban, namun juga tidak
mendapat respon," kata Ainun Djuariyah, Selasa (9/4).
"Selanjutnya saksi naik ke atas loteng dan
mendapati kedua korban sudah dalam keadaan menggantung," tegas Ainun.Saksi mendapati kedua korban dalam kondisi
menggantung di lantai atas rumah tersebut. Keduanya, masing-masing dengan
kondisi berpakaian lengkap. Jasad korban Supriadi lengkap memakai jaket hitam,
celana training hitam, kaos abu-abu dan celana dalam hijau. Di dalam sakunya
juga ditemukan handphone lawas merk Nexcom.Sementara korban perempuan juga mengenakan jaket
hitam, kaos pink, BH warna cokelat dan celana dalam putih.Hasil identifikasi, ditemukan tali plastik warna
biru yang digunakan gantung diri, dan kursi plastik sebagai sarana. Juga
ditemukan dua pasang sandal jepit masing-masing warna putih bergaris oranye
dipakai korban perempuan, sementara sendal cokelat milik suaminya.Saksi segera memberi tahu keluarga, tetangga dan
perangkat desa setempat, sebelum selanjutnya dilaporkan ke Polsek Tumpang.
Hasil pemeriksaan sementara terhadap tubuh kedua korban di TKP tidak ditemukan
tanda-tanda kekerasan.
Hingga saat polisi masih mendalami latar belakang keduanya
mengakhiri hidup dengan cara yang tragis. Polisi telah
meminta keterangan dari sejumlah kerabat dan tetangga terdekat.
Kapolsek Tumpang AKP Bambang Sodiq menyampaikan
kepada wartawan, sebelumnya korban juga pernah mencoba mengakhiri hidup dengan
meminum obat melebihi dosis. Sekitar dua minggu lalu, Supriadi minum obat sakit
kepala lebih dari 10 butir, namun nyawanya selamat.
"Seminggu kemudian korban Supriadi juga minum
racun tikus dan masih selamat. Ini ketiga kalinya korban mencoba bunuh
diri," ungkapnya.Kata Bambang, tidak ditemukan tanda-tanda
mencurigakan yang dapat mengarah pada sebab lain. Pihak keluarga juga keberatan
untuk dilakukan autopsi.
"Keterangan tim medis korban murni gantung
diri," tegasnya.Sementara itu, gantung diri juga terjadi di hari
yang sama di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Korban
atas nama Endang Rahayu (50). Jasad korban diketahui oleh keponakannya sendiri
sekitar pukul 08.30 WIB. Saksi berniat menengok korban, karena korban memiliki
kebiasaan sebelum berangkat kerja selalu datang mengambil bekal makanan.Karena sudah siang belum berangkat kerja, korban
berniat menjenguknya. Tetapi saat masuk rumah melihat korban sudah dalam
keadaan tergantung di dapur.
"Saksi sepontan berteriak minta tolong,"
tutur Kanit Reskrim Polsek Pakisaji Ipda S Budi Santoso.Akibat teriakan itu, warga sekitar berdatangan,
sebelum kemudian melaporkan ke Polsek Pakisaji. Korban diduga gantung diri
karena depresi.
"Diduga karena depresi. Korban selama ini,
hidup sendiri. Kemungkinan depresi, karena banyak tanggungan utang,"
katanya.Dari hasil olah TKP dan evakuasi tubuh korban tidak
ditemukan bekas tanda kekerasan



Tidak ada komentar:
Posting Komentar