Berita86INDO
- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memberi
peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di
Indonesia untuk tiga hari kedepan, yakni mulai 24-27 April 2019. Berdasarkan
siaran pers dari BMKG, kondisi tersebut diakibatkan adanya tekanan rendah 105
hPa di Samudera Hindia Barat Lampung.
Akibatnya, pola angin di
wilayah utara Indonesia umumnya bergerak dari Timur laut-Tenggara dengan
kecepatan 3-25 knot. Sedangkan untuk wilayah selatan Indonesia umumnya angin
bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan 3-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi
terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga NTT, laut Sawu bagian selatan,
dan Kepulauan Sangihe-Talaud," kata Kepala Humas BMKG, Hary Tirto
Djatmiko, Rabu (24/4/2019).
Dia menjelaskan kondisi itulah
yang menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar beberapa wilayah di
Indonesia. Untuk ketinggian gelombang lau sedang yakni 1,25-2,5 meter itu diantaranya
Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang – Banda Aceh, Perairan Timur Pulau
Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Selat Sape Bagian Selatan, Selat Sumba
Bagian Timur, dan Selat Ombai.
Selanjutnya yaitu Selat Sape,
Laut Sawu Bagian Utara, Perairan Kupang – Pulau Rote, Laut Timor Selatan NTT,
Laut Natuna Utara, Perairan Utara Jawa Timur, Perairan Selatan Kalimantan,
Perairan Kep. Kangean, Laut Jawa, Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan
Kepulauan Sabalana, Perairan Kepulauan Baubau-Wakatobi, Perairan Timur Sulawesi
Tenggara, Laut Banda dan laut Flores, Perairan Selatan Ambon, Laut Banda, dan
Perairan Kepulauan Letti Hingga Tanimbar.
Kemudian Perairan Kepulauan Kei
hingga Aru, Perairan Amamapere, Laut Arafuru, Perairan Utara Sulawesi, laut
Sulawesi Bagian Barat Hingga Tengah, Perairan Bitung-Manado, Laut Maluku Bagian
Utara, Perairan Utara hingga Timur Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara
Papua Barat hingga Papua, Samudera Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua.
Imbauan BMKG
Sedangkan
untuk wilayah yang berpeluang gelombang tinggi 2.5-4 meter yaitu Perairan Barat
Sumatera, Perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Samudera Hindia Barat Sumatera,
Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumbawa,
Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat, Perairan
Selatan Pulau Sumba, dan Laut Sawu bagian Selatan.
Lalu Samudera Hindia Selatan
Jawa hingga NTT, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Sulawesi Bagian Timur,
Samudera Pasifik Utara Halmahera. Karena hal itu, Hary mengimbau agar
masyarakat dapat memperhatikan resiko tinggi yang ditimbulkan.
"Kepada masyarakat yang
berada, beraktivitas, dan tinggal di pesisir wilayah yang berpotensi terkena
gelombang akibat pola angin, harus tetap berhati – hati dan waspada.,"
jelasnya.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar